Banyak orang yang mencoba untuk berwiraswasta, tak semuanya berhasil. Pendiri Grup Saratoga dan Recapital Sandiaga Uno menceritakan rahasia suksesnya.
Pengusaha muda yang juga orang terkaya nomor 27 di Indonesia ini menekankan bahwa sikap mental adalah modal utama bagi calon pengusaha. Sikap mental ini harus dimiliki pengusaha dan calon pengusaha yang ingin berhasil.
Pertama, seorang wirausahawan harus punya pola pikir seperti pengusaha. "Mereka harus punya paradigma yang positif dan optimis," kata Sandiaga saat ditemui Yahoo! di kantornya, 26 April lalu.
Sandiaga sendiri mulai berwiraswasta setelah dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja pada 1997. Untuk memulai usaha, modal bukan hal yang dinilai penting oleh Sandiaga. Tabu baginya untuk berkata "saya mau mulai berusaha tapi tak ada modal".
"Kuncinya adalah kemauan. Begitu kemauan ada, harus ada keberanian," kata dia. Keberanian tersebut akan menjadi modal yang paling utama dengan dukungan ide, rencana mencapai kesuksesan, kemampuan berjejaring dan kepercayaan dari kolega bisnis.
Dengan rangkuman bisnis yang solid tersebut, Sandiaga percaya, bukan pengusaha yang akan mencari modal melainkan modal yang akan menghampiri. Saat mengawali usahanya, Sandiaga mengakui bahwa menjalin usaha memang sangat sulit. Pernah selama enam bulan dia tak mendapatkan satu klien pun. "Sulit sekali mendapatkan kepercayaan dari investor," kata dia.
Seorang pengusaha juga harus mengubah paradigmanya, bukan lagi sebagai karyawan yang menggantungkan hidupnya dari gaji bulanan. Kondisi terjamin itu membuat karyawan tak suka mengambil risiko. Padahal, seorang pengusaha harus berani mengambil risiko.
"Pengusaha jatuh bangun karena bisnis memang penuh risiko," kata dia. Sandiaga menekankan bahwa kesuksesan tak pernah instan. Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan kerja keras dan pantang menyerah.
Pengusaha muda yang juga orang terkaya nomor 27 di Indonesia ini menekankan bahwa sikap mental adalah modal utama bagi calon pengusaha. Sikap mental ini harus dimiliki pengusaha dan calon pengusaha yang ingin berhasil.
Pertama, seorang wirausahawan harus punya pola pikir seperti pengusaha. "Mereka harus punya paradigma yang positif dan optimis," kata Sandiaga saat ditemui Yahoo! di kantornya, 26 April lalu.
Sandiaga sendiri mulai berwiraswasta setelah dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja pada 1997. Untuk memulai usaha, modal bukan hal yang dinilai penting oleh Sandiaga. Tabu baginya untuk berkata "saya mau mulai berusaha tapi tak ada modal".
"Kuncinya adalah kemauan. Begitu kemauan ada, harus ada keberanian," kata dia. Keberanian tersebut akan menjadi modal yang paling utama dengan dukungan ide, rencana mencapai kesuksesan, kemampuan berjejaring dan kepercayaan dari kolega bisnis.
Dengan rangkuman bisnis yang solid tersebut, Sandiaga percaya, bukan pengusaha yang akan mencari modal melainkan modal yang akan menghampiri. Saat mengawali usahanya, Sandiaga mengakui bahwa menjalin usaha memang sangat sulit. Pernah selama enam bulan dia tak mendapatkan satu klien pun. "Sulit sekali mendapatkan kepercayaan dari investor," kata dia.
Seorang pengusaha juga harus mengubah paradigmanya, bukan lagi sebagai karyawan yang menggantungkan hidupnya dari gaji bulanan. Kondisi terjamin itu membuat karyawan tak suka mengambil risiko. Padahal, seorang pengusaha harus berani mengambil risiko.
"Pengusaha jatuh bangun karena bisnis memang penuh risiko," kata dia. Sandiaga menekankan bahwa kesuksesan tak pernah instan. Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan kerja keras dan pantang menyerah.
Oleh Famega Syavira Putri | Yahoo News – Jum, 29 Apr 2011 04.41 WIB




’’Kebanyakan rumah sakit menyajikan kacang hijau sebagai menu wajib pada pasien. Saya penasaran kenapa kacang hijau yang disajikan,’’ ujar pria berkacama minus itu.
Jumlah pengguna internet yang tumbuh pesat membuat Bayu Amperiawan optimistis bisnis toko cokelat yang ia kembangkan bersama Lisnawati, istrinya, bakal maju. Dengan memasang merek dagang Ayla, Bayu mendesain sendiri toko virtualnya dengan nama www.tokocoklat.com.
Adalah Aditya Roby si pemilik Tahu Ikan Tuna ini. Ia menyadari bahwa untuk menjual produk yang lebih menarik di pasaran, ia perlu menambahkan suatu ciri khas sebagai pembeda. "Perbedaan rasa akan membuat tahu saya memiliki ciri khas," ujarnya.
Bukan asal-asalan, Fauzan berbisnis dengan berpegang pada informasi. Ia melihat bahwa konsumsi susu orang Indonesia relatif sedikit, hanya 5,6 kilogram per kapita pada 2009.
Agar tampil beda, Adhi Prasetija menampilkan hidangan bebek yang unik. Adhi menyediakan pilihan bagi para pecinta kuliner "bebek" dengan menciptakan masakan bebek asap yang disajikan di warungnya yang berlokasi di Jalam dr. Angka, Purwokerto, Jawa Tengah.
Kerja keras dan kreativitasnya telah membuat minuman tradisional jahe asli Makassar, dikenal masyarakat di tempat tinggalnya sekarang, yakni di Bekasi. Minuman jahe instan buatannya diberi merk Sukma Jahe. Zukri mengembangkan usaha ini sejak 2008. Zukri yang juga pemilik UD Monity Jaya Bersama mampu memodifikasi resep minuman jahe khas Kota Angin Mamiri tersebut hingga menghasilkan aroma dan rasa yang berbeda dengan produk-produk jahe instan lainnya.
Andri Juanda adalah orang di balik kreativitas olahan tahu ini. Ia ingin agar tahu sumedang jadi lebih populer di masyarakat dengan beragam rasa. “Agar para konsumen tidak merasa jenuh," ujarnya.


Pernahkah Anda menghitung berapa gelas kopi yang Anda habiskan sehari? Banyak penelitian menyebutkan bahwa kafein di dalam kopi akan menimbulkan pengaruh buruk bila dikonsumsi berlebih. Namun lain halnya bila Anda masih berada di batas normal yaitu 2–3 gelas per hari. Sampai sejauh ini belum ditemukan bukti ilmiah yang menyatakan konsumsi kafein dalam taraf normal berbahaya bagi kesehatan. Kini selain mengetahui dampak negatif dari kopi, sudah saatnya Anda mengetahui manfaatnya juga. Berikut beberapa manfaat kopi yang dikutip dari Conectique:
Permintaan daging sapi saat ini semakin meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tentunya, hal ini menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Anda dapat meraih keuntungan dengan membuka usaha penggemukan sapi.
Belakangan ini hobi bermain futsal nampaknya semakin diminati dari mulai anak-anak hingga orang dewasa, dari kota besar hingga daerah. Bagi Anda yang memiliki tanah yang cukup luas, dilokasi yang cukup berdekatan dengan perkantoran dan belum dimanfaatkan maka mungkin peluang usaha dan bisnis lapangan futsal ini dapat menjadi suatu alternatif bisnis untuk Anda.