Minggu, 24 April 2011

Bisnis Sablon; Manual Atau Digital?

Kamis, 17 Maret 2011 17:19
sablon_kaosSaat ini industri sablon sudah berkembang pesat, seiring dengan perkembangan industri kaos. Pernahkah Anda mendengar istilah “factory outlet” dan “distro (distribution outlet)”? Kalau Anda berjalan-jalan ke Bandung, di sepanjang jalan-jalan utama banyak terdapat factory outlet dan distro. Ada pula toko-toko distro yang mengkhususkan diri dalam cetak sablon kaos. Khusus di sekitar Jalan Pahlawan, atau biasa disebut Jalan Suci, terdapat banyak toko yang menjual serta memproduksi kaos sablon. Kaos yang mereka buat dan jual sungguh beraneka ragam.

Selain kaos jadi, ada pula distro yang menawarkan jasa cetak sablon pesanan. Usaha semacam ini menerima gambar jadi dan hanya mencetakkannya saja. Dengan kata lain mereka meminjamkan alat sablon serta jasa sablonnya, sedangkan mereka hanya menyediakan kaos polosnya saja. Tapi ada juga yang menerima kaos yang sudah disediakan oleh pelanggan, dan mereka hanya menyablonkannya saja. Kaos sablonan seperti ini hanya dimiliki oleh si pemesan.

Dari sekian banyak jenis usaha penyablonan, mungkin Anda tertarik untuk menekuni salah satunya. Namun jika Anda ingin membuka usaha sablon, Anda perlu tahu dua teknik dasar sablon. Dua teknik sablon yaitu secara manual dan digital. Keduanya sama-sama mengandung keuntungan dan risiko usaha yang perlu Anda ketahui. Jika Anda sudah tahu, barulah Anda dapat memilih metode yang paling memberi keuntungan bisnis maksimal. Berikut adalah penjelasannya.

Sablon manual

1. Sablon manual mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan sablon digital. Kaos yang disablon secara manual umumnya warnanya tidak cepat pudar, walaupun memang tergantung juga dari jenis tinta yang digunakan dan proses pengerjaannya. Tintanya pun menempel lebih kuat dan akan tetap menempel meskipun kaos dicuci berkali-kali. Pada sablon manual, kita dapat membuat gambar atau tulisan timbul, yakni dengan menggunakan tinta busa. Untuk mengerjakan sablon massal dalam jumlah banyak, lebih tepat menggunakan sablon manual, karena biayanya lebih murah.

2. Sedangkan kekurangan sablon manual, jika kita menyablon gambar yang berwarna-warni, hasilnya biasanya kurang bagus. Untuk usaha sablon, jika hanya membuat satu buah barang saja, maka biayanya akan mahal. Dalam dunia usaha, sablon manual sebaiknya dilakukan hanya jika jumlah pesanannya banyak, sehingga kita tidak rugi. Proses pengerjaan sablon manual lebih lama dari sablon digital, karena proses sablon manual membutuhkan beberapa tahap pengerjaan, seperti pembuatan afdruk, penyablonan, penjemuran, dan sebagainya.

Sablon digital

1. Sablon digital dikerjakan dengan mesin. Kelebihannya, pada sablon digital, warna sablon dapat lebih bervariasi. Proses pengerjaannya pun lebih cepat dari sablon manual, karena hanya menggunakan media kertas transfer (transfer paper). Kaos yang dibuat dengan sablon digital juga lebih cepat kering dibandingkan dengan kaos yang dibuat dengan sablon manual, karena pada sablon digital tintanya dipres dengan mesin pres digital. Sablon digital dapat menyablon foto atau gambar yang berwarna-warni. Dalam bisnis sablon, jika pesanan tidak begitu banyak atau hanya satuan, sablon digital dapat diterapkan sehingga proses pembuatannya akan lebih cepat dan menguntungkan.

2. Sedangkan kekurangan sablon digital yaitu harga kaosnya lebih mahal daripada kaos sablon manual. Hal ini dikarenakan dalam sablon digital kita menginvestasikan uang lebih banyak, misalnya untuk membeli printer, mesin pres, dan kertas transfer. Jenis kaos yang dapat digunakan dalam sablon digital lebih terbatas. Hanya ada beberapa jenis kaos saja yang cocok digunakan untuk sablon digital, antara lain kaos jenis cotton combed. Sebenarnya Anda juga bisa menggunakan kaos jenis TC dan PE, tetapi secara perhitungan bisnis, keuntungan yang didapat akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan menggunakan jenis cotton combed. ciputraway (*/Nilam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar