Minggu, 24 April 2011

Membangun Kebun Anggrek

ciputrapreneur.com
Senin, 18 April 2011 15:06
Pangsa pasar bunga anggrek masih terbuka sangat luas, baik untuk lokal maupun ekspor. Persoalannya, seberapa banyak kita sanggup menyediakan stok anggrek secara Mandiri?

Kita tak pernah bisa mengekspor bunga potong, sebab konsumsi dalam negeri saja masih longgar dan sangat tinggi. Membangun sendiri kebun anggrek menjadi salah satu solusi.

kebun_anggrekMenurut Ny Citra, kolektor bunga anggrek di Semarang, untuk dapat melakukan ekspor secara berkelanjutan diperlukan kebun seluas 10 hektare (ha). Itu pun baru ekspor kecil-kecilan.

Perkara penyediaan bunga sepanjang tahun sesungguhnya bukan masalah besar. Sebab, pada dasarnya semua jenis anggrek tidak mengenal musim. Adapun jenis anggrek yang bermusim antara lain merimak, apple blosom, dan vanda. Jenis lainnya bisa selalu tersedia sepanjang tahun.

Tidak ada persaingan dalam pasar anggrek, sebab keperluannya masih besar. Oleh sebab itu, untuk masuk dalam bisnis anggrek, pertanyaan yang harus dijawab lebih dahulu adalah: siapa konsumen yang menjadi sasaran dan target kita.

Kalau mau terjun ke bisnis bunga potong, Anda harus jeli soal jenis dan harganya di pasar. Golden shower (Thailand) yang banyak dibutuhkan itu sangat merangsang kita untuk memproduksinya. Namun perlu diingat  harganya relatif murah Rp 20.000 - Rp 40.000.

Dendrobium diprediksi mempunyai prospek bagus. Satu tanaman bisa laku Rp 20.000 - Rp 25.000. Sedangkan sherrybaby, yang seharga Rp 40.000, juga terbilang murah. Namun ada anggrek tertentu yang harganya bisa mencapai Rp 150.000.

Kalau Anda berminat membuat sendiri kebun anggrek serta tertarik untuk menggelutinya sebagai usaha, memang banyak hal yang harus diketahui dan dipahami secara benar.

Hal lain yang perlu dipastikan adalah meyakinkan diri terlebih dulu. Hal apa yang membuat Anda tertarik untuk mewujudan impian tersebut. Dan alasan apa yang mendasari keinginan untuk memiliki kebun anggrek.

Selain diperlukan bakat dan ketelatenan, modal yang harus ditanamkan untuk membuat kebun anggrek juga terbilang tidak sedikit. Itu sebabnya, jika terbesit keinginan membuat satu kebun anggrek, harus dipertimbangkan terlebih dulu ke mana arah dan tujuan dengan mempunyai kebun tersebut.

Sekadar memuaskan hobi terhadap anggrek, atau memang sengaja ingin terjun ke dunia bisnis anggrek? Bila tertarik ingin mengawali bisnis dari situ, maka harus ditegaskan lagi, bahwa bisnis yang bagaimana yang Anda inginkan? Apakah memproduksi bibit anggrek, memproduksi tanaman berbunga, atau khusus menyiapkan produksi bunga potong?

Ketiganya mempunyai strategi bisnis yang berlainan. Jika memilih yang pertama, misalnya, Anda cukup membuat bibit dalam botol. Jadi tidak membutuhkan lahan luas. Namun tetap diperlukan keterampilan tersendiri untuk menguasai teknologi pembibitan lewat botol.

Pilihan kedua, memproduksi tanaman berbunga. Konsekuensinya, Anda harus menyediakan tanaman yang bervariasi, masing-masing dalam jumlah memadai. Nah, jika memproduksi bunga potong memerlukan tanah cukup luas, minimal 2.000 meter persegi (m3). Anda juga harus tahu benar syarat-syarat bunga potong yang baik, antara lain rajin berbunga, tahan lama, tak gampang mati, tangkai panjang, dengan kuntum rimbun.

Pilihan satu, dua, atau tiga tergantung modal yang dimiliki. Apabila Anda mempunyai modal yang pas-pasan, lebih baik memilih bisnis pembibitan anggrek dalam botol. Memang sulit, soalnya harus pintar dulu mengenai peranggrekan serta membutuhkan waktu lama.

’’Namun bagi saya, dengan modal banyak atau sedikit, tetap bisa memulai usaha anggrek,’’ ujar Ny Miftahul Jannah, pemilik La Tansa Griya Flora, Jl Bukit Kelapa Hijau II BB - 16 Bukit Kencana Jaya Semarang (024-70705741), yang memulai usaha dengan modal Rp 3 juta.

Pembibitan dalam botol memang memerlukan waktu cukup lama. Secara teoritis, anggrek dendrobium harus menunggu waktu 2-3 tahun untuk berbunga. Bahkan cattleya atau vanda bisa sampai lima tahun.

Dan, jangan lupa, selama masa menunggu tersebut kita terus mengeluarkan uang, kendati tidak banyak. ’’Namun, memang itulah risiko jika memutuskan membuka usaha ini,’’ kata Miftahul.

Tentang ilmu peranggrekan, pada tahap awal Anda bisa bekerja sama dengan orang-orang yang ahli, banyak membaca buku, mengikuti kursus, atau yang paling efektif magang pada pemilik kebun anggrek yang telah berpengalaman.

Kendati sudah terbilang pakar, Miftahul masih menyempatkan diri bertanya kepada penjual bunga anggrek di Pasar Bunga Kalisari atau pemilik nursery lainnya.
Yang terpenting lagi, kata dia, karakater manusia ternyata turut menentukan keberhasilan usaha anggrek.

Memang benar kata pakar anggrek, bahwa tanaman ini membutuhkan waktu tersendiri untuk perawatannya. Misalnya seseorang hanya mampu mengawasi kebun seluas 4 ha.

Nah kalau hanya punya kebun satu hektare saja, maka diprediksi hanya seperempat waktu kita yang tersita untuk mengurusi kebun setiap harinya. (*/SM) 
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar