Permintaan daging sapi saat ini semakin meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tentunya, hal ini menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Anda dapat meraih keuntungan dengan membuka usaha penggemukan sapi.
Proses penggemukan sapi potong dapat dilakukan dengan cara tradisional maupun intensif secara tradisional, penggemukan sapi hanya menggunakan pakan hijauan saja. Oleh karena itu masa penggemukan yang diperlukan lebih lama karena pertumbuhan bobot badan sapi lambat yaitu berkisar 0,3-0,6 kilogram per harihari. Sapi baru siap dipotong setelah berumur empat tahun. Penggemukan sapi secara insentif dengan pakan hijauan yang ditambah konsentrat, pertumbuhan berat badannya maksimum untuk 0,85-1,50 kilogram untuk sapi Brahman.
Pemberian pakan ternak
Pada dasarnya, sumber pakan ternak sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat. Satu hal yang terpenting adalah pakan dapat memenuhi protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
Jerami dan dedak dapat digunakan sebagai pakan sapi setelah dikeringkan jerami dapat disimpan di gudang, dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ruminansia andalan.
Penyakit yang harus diwaspadai
Dalam usaha penggemukan sapi potong, beberapa penyakit yang harus diwaspadai dan dicegah antara lain penyakit antraks, penyakit mulut dan kuku, serta suara. Ketiga penyakit tersebut dapat mematikan, oleh karenanya pencegahannya dengan cara vaksinasi terhadap sapi-sapi secara rutin. Sedangkan penyakit suara parasit penyebabnya lewat perantara gigitan, lalat ternak tabanus, caplak, kuku dan sebagainya.
Selain penyakit-penyakit di atas masih ada pula penyakit lain seperti busuk kuku, ngorok dan cacing giling serta cacing hati.
Analisa usaha
Analisa kelayakan usaha sapi potong diproyeksikan per periode untuk 50 ekor sapi bakalan. Sapi bakalan diasumsikan dipelihara secara insentif selama 90-100 hari. Pemeliharaan sapi secara insentif dan disertai dengan pemberian pakan ternak yang bernutrisi tinggi akan diperoleh kenaikan berat badan sapi sebesar 1,2-1,4 kilogram per hari, selama masa pemeliharaan hingga panen. (*/disarikan dari berbagai sumber) ciputrapreneurship.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar