Dr. Gary Miller |
Tapi kemudian ia menjadi takjub, dia menemukan satu bab (surah) penuh yang bernama 'Mariam' dan menceritakan tentang 'Mariam' dengan lengkap yang dia tidak pernah temukan sebelumnya di dalam Alkitab ataupun buku-buku sejarah yang di tulis orang kristen. Tapi dia tidak menemukan surah 'Fatimah' (putri Muhammad SAW) ataupun surah 'Aisyah' (istri Muhammad SAW). Yang membuat ia lebih bingung nama Nabi Isa '(yesus)' ia temukan tertulis 25 kali dalam AlQur'an sedangkan nama Nabi Muhammad hanya 4 kali di sebut dalam Al Qur'an. Dr. Gary Miller menemukan bahwa pesan-pesan dalam Al Qur'an persis sama dan konsisten. Kebenaran-kebenaran esensi yang ada dalam Alkitab pun dapat ia temukan dalam Al Qur'an. Ia kemudian membaca Al Qur'an lebih teliti dan menjadi seorang Muslim. Dr. Gary Miller mengganti nama menjadi Abdul Ahad Omar, sejak itu ia aktif dalam memberikan presentasi ke publik mengenai agama Islam di radio dan televisi. Ia juga menulis beberapa artikel, buku dan publikasi tentang Islam.
Berikut beberapa kutipan pernyataan beliau berkaitan pembuktian kebenaran Al Qur'an :
Berikut beberapa kutipan pernyataan beliau berkaitan pembuktian kebenaran Al Qur'an :
- Beliau mengomentari sebuah ayat dalam QS. An Nisaa (4): 82 "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yng banyak di dalamnya."
- Beliau bercerita dalam bukunya 'Amazing Qur'an' bahwa beberapa tahun yang lalu, di Toronto ada kisah nyata tentang seorang pria yang sehari-hari mencarai nafkah di laut secara turun temurun dan berniaga. Seorang Muslim memberikan kepadanya terjemahan Al Qur'an untuk di baca. Peniaga laut ini tidak mengetahui apa-apa tentang sejarah Islam, tapi dia tertarik membaca terjemahan Al Qur'an ini. Ketika ia selesai membaca, ia berikan kembali ke Muslim tadi dan bertanya, "Apakah Muhammad ini, seorang pelaut?" Dia terkesan melihat betapa akurat Al Qur'an menggambarkan tentang badai di laut. Ketika ia diberitahu, "No, bukan, bahkan sebenarnya Muhammad itu hidup di gurun," itu sudah cukup baginya. Dia memeluk Islam di tempat itu saat itu juga. Dia begitu terkesan dengan penggambaran Al Quran karena ia pernah berada dalam badai di laut, dan ia tahu bahwa siapa pun yang menulis dengan penggambaran seperti itu juga telah mengalami badai di laut. Penggambaran tentang "...gelap gulita di lautan yang dalam, yang di liputi oleh ombak, di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan, gelap gulita yang tindih bertindih..." (QS Nur, 24:40) Bukan dari apa yang seseorang hayalkan atau bayangkan tentang badai di laut, kemudian dia menulisnya, melainkan ditulis oleh seseorang yang tahu betul badai di laut itu seperti apa, (it was written by someone who knew what a storm on the sea was like).
- Dr. Gary Miller mengomentari juga sebuah ayat dalam QS. Al Anbiyaa' (21): 30 :"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu. Kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" Dia mengatakan: "Ayat ini adalah persis subjek penelitian ilmiah yang memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1973 berkisar tentang teori" Ledakan Besar/Big Bang ". Menurut teori ini, alam semesta adalah hasil dari sebuah ledakan besar yang mengarah pada pembentukan alam semesta dengan langit dan planet-planet.
- Ilmuwan terkenal ini mengatakan bahwa sebelum Alqur'an diturunkan dan Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, seorang filsuf Yunani, Democritus telah menyampaikan pendapatnya tentang atom. Itulah definisi atom secara ilmiah yang di ketahui manusia selama ribuan tahun. Orang Arab telah mengetahui ini jauh sebelum Islam datang. Buktinya, kata 'dzarrah' atau 'atom' menurut orang arab adalah bagian terkecil yang di ketahui oleh manusia. Namun sekarang ini, ilmu pengetahuan modern menemukan bahwa atom yang dianggap bagian terkecil dari materi ternyata masih bisa di bagi lagi. Hal itu dianggap sebagai penemuan baru dalam science modern. Yang sangat mengherankan, Al Qur'an yang diturunkan 14 abad yang lalu ternyata telah lebih dulu memberikan informasi ilmiah ini. Allah Berfirman dalam Al Qur'an : "Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Rabbmu biarpun sebesar dzarrah (atom) di bumi maupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak ada yang lebih besar dari itu melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz)" QS. Yunus: 61
Tidak diragukan lagi penjelasan bahwa ada yang lebih kecil dari atom seperti yang ada dalam ayat di atas adalah hal yang sama sekali tidak populer ketika Al Qur'an di turunkan. Yang di ketahui manusia saat itu materi terkecil adalah atom, dan atom tidak bisa di bagi, artinya tidak ada yang lebih kecil dari atom. Dari manakah Al Qur'an bisa memberikan informasi Ilmiah yang jauh melampaui apa yang di temukan manusia saat itu. Tak lain dan tak bukan adalah dari Allah SWT. Ini membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah yang tidak lekang oleh zaman.
Dan masih banyak lagi kutipan-kutipan beliau dari hasil mempelajari Al Qur'an...Subhanalloh...
thetruereligion.org
usislam.org
thetruecall.com
Dan masih banyak lagi kutipan-kutipan beliau dari hasil mempelajari Al Qur'an...Subhanalloh...
thetruereligion.org
usislam.org
thetruecall.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar