Rabu, 29 Juni 2011

Pedagang Stasiun Kereta yang Jadi Miliarder di China

Tak ada satu pun miliarder yang berhasil meraih kekayaan dalam waktu sekejap. Mereka memerlukan proses dan pengorbanan hidup. Zhou Xiaoguang adalah contoh paling nyata.

zhokuangDia merasakan getirnya pengorbanan dengan berjualan perhiasan di gerbong kereta dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Dia harus membawa tas berisi pernik-pernik perhiasan. Jangan kira tas itu ringan. Berat tas berisi perhiasan manik-manik itu mencapai 50 kg atau lebih berat dari satu sak semen.

Tas seberat itu pun harus dibawa sendiri oleh Zhou dengan segala cara. Bahkan, kadang kala Zhou harus membawa satu karung perhiasan dengan berat mencapai 100 kg. Seorang pria saja tidak semuanya mampu membawa tas seberat itu sendirian. Belum lagi dia harus berpindah dari satu gerbong ke gerbong lainnya.

Dia juga tidak ragu untuk menjual perhiasan itu dari satu kota ke kota lainnya. Tapi, itu puluhan tahun silam. Kini Zhou sudah bisa tersenyum saat mengenang jerih payahnya. Dia sekarang memimpin Neoglory, perusahaan perhiasan pakaian dan kostum terbesar di dunia. Neoglory berhasil berkembang dengan pesat berkat tangan dingin Zhou yang selalu mengutamakan disiplin dan kerja keras.

Neoglory merupakan perusahaan yang memproduksi barang-barang perhiasan pakaian dengan harga yang murah. Mulai dari cincin, gelang, hingga kalung dengan harga yang ringan di kantong. Resep harga yang murah meriah itulah yang menjadikan penjualan perusahaan itu meroket.

Pertumbuhan bisnis yang paling cepat terjadi pada 1995–1998. Saat krisis ekonomi menerjang Asia, perusahaan yang dipimpin Zhou justru berhasil menguasai pasar China. Kini Neoglory memiliki ribuan toko yang tersebar di penjuru China. Sejak saat itu dia pun merekrut para manajer profesional dari Taiwan untuk membantunya memajukan bisnisnya.

Sebanyak 300 desainer pun direkrut untuk menghasilkan 100 desain baru setiap harinya. Berbasis di Yiwu, Provinsi Zhejiang, Zhou membawa kesuksesannya ke kota yang membesarkannya. Saat dia tinggal di Yiwu pada 1986, Yiwu merupakan daerah kumuh nan miskin.

Saat ini di Yiwu terdapat 4.000 perusahaan perhiasan dan mempekerjakan 100.000 orang. Sebanyak 70% produk perhiasan di seluruh China berasal dari Yiwu. Setiap tahun uang sebesar USD3 miliar berputar di kota itu, hanya dari sektor industri perhiasan. Zhou meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun.

Dia ingin membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan kerja keras. Dia meninggalkan bangku sekolah karena orang tuanya tidak sangkut membayar biayanya. Tapi, semangatnya pada dunia pendidikan tidak memupuskan harapannya melanjutkan kuliah. Pada usia 35 tahun Zhou melanjutkan kuliah dan mendapatkan gelar MBA.

“Saya merasa jika saya salah karena harus bekerja sebagai penjual keliling pada usia yang sangat muda,” kata Zhou dikutip dari BBC, mengenang perjuangan pahit pada tiga dekade silam. Hari ini perusahaan yang dikelola Zhou berhasil mendominasi industri lokal di China.

Selain mengelola bisnis perhiasan, dia juga mengembangkan bisnis properti dan memiliki tanah seluas 5 juta meter persegi di Yiwu. Dia juga melebarkan sayap dengan berinvestasi di bisnis minuman anggur dan investasi lainnya. Namun, perhiasan masih menjadi bisnis utamanya. Dia menjalankan bisnis itu bersama 28 anggota keluarga besarnya.

Bagi dia, bisnisnya harus memberikan manfaat bagi anggota keluarganya kemudian masyarakat sekitar. Dulu Zhou menjual perhiasan di stasiun kereta, kini dia menjualnya di lebih 70 negara. Neoglory pun memiliki mitra bisnis dengan pemilik merek ternama asal Austria, Swarovski. Swarovski menggunakan batu kristal yang diproduksi Neoglory.

Bahkan, penyanyi Celine Dion pun menggunakan perhiasan yang diproduksi Neoglory. Setiap tahunnya Zhou berhasil memikat para investor baru di Pameran Dagang Hong Kong. Dia juga membuktikan bahwa perhiasan China mampu bersaing dengan dominasi perusahaan perhiasan Hong Kong dan Korea Selatan.

Meski pernah menjadi “juara yang tersembunyi”, Neoglory kini menjadi merek yang diakui dunia. Permintaan terhadap perhiasan produk Neoglory mengalir dari Eropa dan Amerika Serikat. Kini Neoglory mengembangkan sayap pasar hingga ke Rusia, Amerika Selatan, hingga Timur Tengah.

“Kita harus mengembangkan sayap ke luar negeri untuk terus meningkatkan pertumbuhan,” ujar Zhou yang menjabat sebagai deputi di Kongres Rakyat Nasional (NPC) China.

Ketika menghadiri pertemuan tahunan anggota legislatif itu, Zhou datang dengan gemerlap perhiasan yang menunjukkan dirinya memiliki perbedaan mencolok dibandingkan mayoritas anggota kongres lainnya.

Zhou mengungkapkan, para perempuan China kini dapat bersaing sejajar dengan pria. Dia menambahkan, para pengusaha muda perempuan juga mendapatkan bantuan khusus untuk memulai bisnisnya. Zhou dikenal sebagai orang yang sangat ramah. Perusahaannya merupakan pusat pelatihan para pakar perhiasan.

Setiap tahunnya kompetitor selalu membujuk para ahli perhiasan Neoglory dengan iming-iming gaji berlipat ganda agar mereka bersedia pindah perusahaan. Tapi, Zhou tidak pernah mempermasalahkan itu. Bagi Zhou, berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang lain merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupannya.

“Suatu hal yang mustahil jika satu pohon mampu membuat hutan. Diperlukan banyak orang dewasa yang matang untuk menghasilkan banyak perusahaan sukses,” katanya. “Jika para pengikut saya mampu berlari sangat cepat, maka saya pun harus berlari lebih cepat.” (*/Koran SI) 

ciputrapreneurship

Tidak ada komentar:

Posting Komentar